Kelangkaan chip yang saat ini sedang menghantui industri teknologi pelan – pelan sudah mulai bisa diatasi. Menurut CEO perusahaan dari semikonduktor AMD bernama Lisa Su, krisis tersebut nantinya akan mulai reda pada paruh kedua di tahun 2022.
Karena itulah, Su juga memberikan peringatan bahwa pasokan di paruh pertama pada tahun 2022 nantinya akan menjadi semakin ketat. Pabrikan chip ini juga masih akan terus berupaya memenuhkan permintaan dari pasar yang sempat macet dikarenakan pandemi yang ada.
Bahkan, beberapa pabrik juga rencananya akan memberikan penambahan pabrik baru agar bisa menutup kekurangan stok komponen PC dan juga microchip lainnya.
Namun, Su memberikan pernyataan bahwa pabrikan – pabrikan itu nantinya akan baru mulai membuat chip dalam beberapa bulan ke depannya.
“Kami selalu melakui siklus pasang surut, di mana permintaan melebihi pasokan, atau sebaliknya. Tapi kali ini berbeda” kata Su.
Su mengatakan bahwa, pemulihan ini nantinya akan berlangsung secara bertahap setelah mereka mulai banyak memberikan kapasitas produksi yang tersedia. Krisis chip yang langka saat ini sebenarnya dikarenakan oleh pandemi covid – 19 yang menghantui dunia.
Di awal terjadinya pandemi, kebutuhan PC semakin naik tajam dikarenakan beberapa orang atau bisa dibilang kebanyakan orang atau penduduk di dunia diminta untuk bekerja serta melakukan aktivitas dari dalam rumah agar bisa meminimalisasi penyebaran Covid – 19. Akhirnya, permintaan chip pun ikut naik.
“Pandemi membawa tingkat permintaan ke level yang baru,” jelas Su, Rabu 29 September 2021.
Walaupun kondisi serta ekonomi lama kelamaan akan pulih serta kembali normal, namun Su berkata bahwa permintaan untuk chip ini tetaplah tinggi. Kelangkaan ini juga menyebar ke industri yang lain, seperti otomotif.
Di pertengahan krisis, saham AMD malah menanjak naik hingga lebih dari 120% semenjak awal tahun 2020 menjadi lebih dari 108 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta.
AMD juga tak akan memproduksi chip mereka sendiri melainkan akan bekerja sama bersama dengan pihak ke3 yang juga merupakan perusahaan pabrikan chip misalnya seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk proses produksi.
Seperti prediksi yang dilakukan oleh Su, firma riset IDC juga memberikan prediksi pasar semikonduktor yang akan kembali normal di pertengahan tahun 2022 nanti.
Bukan hanya kembali normal, namun IDC juga memberikan perkiraan bahwa stok chip juga akan melimpah ruah, bahkan oversupply di tahun 2023. Hal itu bisa terjadi dikarenakan adanya penambahan kapasitas besar – besaran pada akhir tahun 2022.
IDC juga memberikan perkiraan bahwa pasar semikonduktor akan tumbuh sekitar 17,3% di akhir tahun ini dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang tumbuh sebesar 10,8%.